Bandara Komodo
Bandara Komodo adalah terletak di Kota Labuan Bajo, dahulunya bandara ini bernama Bandara Mutiara. Namun semenjak di Revitalisasi oleh pemerintah Pusat namanya pun berganti menjadi Bandara Udara Komodo. Panjang Landasan Pacu bandara ini 2.250 meter dengan lebar 45 meter (wikipedia)
Semenjak dicanangkannya Labuan Bajo menjadi destinasi premium maka peningkatan Bandara juga di butuhkan untuk menyokong meningkatnya jumlah kunjungan ke Labuan Bajo, Saat ini Bandara Komodo sudah melalui proses lelang.
Pemenang Lelang
Pemerintah menetapkan pemenang konsorsium proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo, Labuan Bajo. Adapun para pemenangnya yakni PT Cardig Aero Service (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd. (CAI),dan Changi Airports MENA Pte Ltd.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan penetapan pemenang konsorsium ini sudah berdasarkan proses pemilihan yang dilakukan bersama tim ahli. Dari beberapa yang mengajukan, maka terpilihlah tiga perusahaan asal Singapura tersebut.
“Kita menetapkan konsorsium untuk ketiganya. Investasinya sebanyak Rp 1,2 triliun. Di mana ini akan dilakukan biaya operasional sebanyak Rp 5.7 triliun selama 25 tahun. Selain itu juga ada jaminan Rp 5 miliar dari investor,” kata Mehub Budi, dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Kamis (26/12/2019).
Menhub Budi menjelaskan, pemenang konsorsium ini nantinya akan bertugas merancang, membangun dan membiayai pembangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landas pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.
Sedangkan pembangunan fasilitas sisi darat akan meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, dan fasilitas pendukung lainnya.
Kemudian tugas lainnya yakni meliputi pengoperasikan Bandara Komodo, Labuan Bajo selama masa kerjasama 25 tahun, memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo pada saat masa kerjasama berakhir kepada PJPK. (liputan6)
Saat ini menurut data dari flightradar24.com ada setidaknya 20 penerbangan keluar dan 18 Penerbangan masuk ke Bandara Komodo di dominasi oleh perbangan dari Denpasar sebagai bandara transit. Adapun penerbangan direct dari Jakarta sebanyak 3 kali dalam 1 hari, Garuda Indonesia, Batik Air dan Citilink yang melakukan penerbangan rutin harian. sedangkan maskapai lain seperti WingsAir, Transnusa, Indonesia AirAsia dan Nam air mendominasi transit dari Bali. Penerbangan masuk lainnya dari Kupang, Ende, Makasar, Bajawa.
Setelah ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Udara International bukan tidak mungkin akan banyak penerbangan Direct dari luar negeri yang akan masuk ke Bandara Komodo untuk menyokong program prioritas pembangunan pariwisata dari pemerintah pusat.